Main Article Content
Abstract
Abstract. Problem of stunting is crucial in Balunganyar Village, because the stunting rate in this village is quite high. Several Problem of stunting is crucial in Balunganyar Village, because the stunting rate in this village is quite high. Several countermeasures have been implemented with the help of the village government. However, prevention alone is not enough, because stunting must be prevented from an early age. To reduce this figure, KKN 49 UINSA students provide guidance through educational programs and demonstrations of balanced nutrition to change people's mindsets so that they are more aware of the dangerous impact of stunting on children and future generations. The indicator of this program is that the community understands and is able to implement the application of balanced nutrition in daily life and sustainable living. This service is carried out with the community in a participatory manner because it uses the PAR (Participatory Action Research) method with the PRA (Participatory Rural Appraisal) approach. In this way, problems in society can be minimized according to the needs of the community it self.
Abstrak. Permasalahan stunting menjadi hal yang krusial di Desa Balunganyar, karena angka stunting di Desa tersebut cukup tinggi. Beberapa penanggulangan sudah direalisasikan dengan bantuan pemerintah desa. Namun, penanggulangan saja tidak cukup, karena stunting itu harus dicegah sejak dini. Untuk menurunkan angka tersebut mahasiswa KKN 49 UINSA melakukan pembinaan melalui program edukasi dan demontrasi gizi seimbang untuk merubah pola pikir masyarakat supaya lebih sadar akan dampak stunting yang berbahaya bagi anak-anak dan generasi kedepannya. Indikator dari program ini yaitu masyarakat paham dan mampu mengimplementasikan penerapan gizi seimbang dalam kehidupan sehari-hari dan kehidupan berkelanjutan. Pengabdian ini dilakukan bersama masyarakat secara partisipatif karena menggunakan metode PAR (Participatory Action Riset) dengan pendekatan PRA (Participatory Rural Appraisal). Dengan demikian permasalahan dimasyarakat dapat diminimalisir sesuai dengan kebutuhan masyarakat itu sendiri
Article Details
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-NoDerivatives 4.0 International License.
Penulis mengakui bahwa Jurnal Pengabdian Masyarakat (DIMAS) berhak sebagai yang mempublikasikan pertama kali dengan lisensi Creative Commons Attribution 4.0 International License (CC BY 4.0). Penulis dapat memasukan tulisan secara terpisah, mengatur distribusi non-ekskulif dari naskah yang telah terbit di jurnal DIMAS kedalam versi yang lain (misal: dikirim ke respository institusi penulis, publikasi kedalam buku, dll), dengan mengakui bahwa naskah telah terbit pertama kali pada Jurnal Pengabdian Masyarakat (DIMAS); Penulis menjamin bahwa artikel asli, ditulis oleh penulis yang disebutkan, belum pernah dipublikasikan sebelumnya, tidak mengandung pernyataan yang melanggar hukum, tidak melanggar hak orang lain, tunduk pada hak cipta yang secara eksklusif dipegang oleh penulis.
Penulis yang mengirimkan naskah artikel, sepenuhnya menyadari bahwa, jika artikel tersebut diterima untuk terbit/publish, maka hak cipta dari artikel tersebut akan diserahkan kepada Jurnal Pengabdian Masyarakat (DIMAS) dan Sarana Bhina Ilmu Ltd., sebagai penerbit jurnal. Hak cipta mencakup hak untuk mereproduksi dan mengirimkan artikel dalam semua bentuk dan media, termasuk cetak ulang, foto, dan reproduksi serupa lainnya, serta terjemahannya. Penulis harus menandatangani perjanjian transfer hak cipta ketika mereka telah menyetujui bukti akhir yang dikirim oleh Jurnal Pengabdian Masyarakat (DIMAS) sebelum publikasi. Perjanjian transfer hak cipta dapat diunduh di sini.
Jurnal Pengabdian Masyarakat (Dimas) dan Sarana Bhina Ilmu Ltd., dan Editor berusaha keras untuk memastikan bahwa tidak ada data, opini, atau pernyataan yang salah atau menyesatkan dipublikasikan di jurnal. Bagaimanapun, isi artikel dan iklan yang diterbitkan oleh Sarana Bhina Ilmu Ltd., adalah menjadi tanggung jawab masing-masing penulis.